TIMES BOJONEGORO, JAKARTA – Kopi dan teh sama-sama kaya akan kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, kombinasi dan interaksi zat aktif di dalamnya bisa jadi justru memberikan manfaat paling besar. Pertanyaannya, mana yang lebih unggul: kopi atau teh?

Manfaat Kopi

Menurut Kimberly Gomer, MS, RD, LDN, Direktur Nutrisi di Pritikin Longevity Center & Spa, Miami, konsumsi kopi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit Parkinson dan diabetes tipe 2.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker endometrium dan kanker kulit nonmelanoma. Bahkan, sebuah studi internasional terhadap lebih dari 500 ribu orang menunjukkan bahwa minum kopi berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari berbagai penyebab — termasuk bagi mereka yang mengonsumsi hingga delapan cangkir per hari.

Namun, manfaat ini bisa berkurang jika kopi dikonsumsi dengan tambahan gula berlebih dan krim tinggi lemak.

Manfaat Teh

Teh, baik hitam maupun hijau, baik yang berkafein maupun tanpa kafein, mengandung senyawa yang memberikan banyak manfaat kesehatan. “Teh dapat membantu menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, osteoporosis, hingga penyakit gusi,” jelas Gomer.

Kandungan utama teh, seperti antioksidan dan polifenol, diketahui mampu membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi penurunan fungsi kognitif, menurunkan risiko stroke, serta mendukung penurunan berat badan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa peminum teh rutin cenderung memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah, berkat senyawa epigallocatechin gallate (EGCG). Peradangan diketahui berhubungan dengan banyak penyakit, mulai dari radang sendi hingga penyakit jantung. EGCG bahkan diyakini dapat mengurangi risiko terbentuknya plak pada otak yang berhubungan dengan Alzheimer.

Mana yang Lebih Unggul?

Jika dibandingkan, teh sedikit lebih unggul berkat tingginya kadar antioksidan dan polifenol yang dimilikinya. Meski kopi juga mengandung senyawa serupa, konsentrasinya biasanya lebih rendah.

“Baik kopi maupun teh punya manfaat masing-masing. Namun, seluruh jenis teh memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan antivirus berkat kandungan polifenol dan antioksidannya,” ujar Will Cole, pakar pengobatan fungsional sekaligus penulis buku Ketotarian.

Meski demikian, sensitivitas terhadap kafein tetap perlu diperhatikan. Secangkir kopi rata-rata mengandung 92 miligram kafein, sedangkan teh sekitar 50 miligram. Pada orang yang sensitif, kafein dapat memicu gemetar, cemas, atau gangguan tidur.

Kombinasi yang Lebih Baik

Bagi sebagian orang, tidak harus memilih salah satu. Justru penelitian menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi kopi dan teh sekaligus memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya minum kopi. 

Dengan kata lain, menikmati keduanya secara seimbang mungkin bisa menjadi pilihan terbaik untuk tubuh Anda.(*)