https://bojonegoro.times.co.id/
Berita

Menag RI Dorong Zakat Menjadi Instrumen Perubahan Sosial

Rabu, 19 November 2025 - 20:35
Menag RI Dorong Zakat Menjadi Instrumen Perubahan Sosial Menteri Agama RI (Menag RI), Nasaruddin Umar (FOTO: Kemenag RI/ANTARA)

TIMES BOJONEGORO, JAKARTA – Menteri Agama RI (Menag RI), Nasaruddin Umar menegaskan pengelolaan zakat bukan sekadar alat distribusi bantuan, tetapi harus menjadi pendorong perubahan sosial dan ekonomi umat.

“Zakat itu bukan hanya amal individual, melainkan instrumen transformasi sosial. Pengelolaannya harus modern, kolaboratif dan berorientasi pada pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujar Menag di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Kementerian Agama RI (Kemenag RI) sendiri terus memperkuat tata kelola zakat nasional melalui tiga program kolaborasi strategis yang dijalankan bersama Baznas, LAZ, pemerintah daerah, serta jejaring pemberdayaan masyarakat.

Saat ini ada tiga program zakat unggulan berbasis kolaborasi nasional, yakni Kampung Zakat, pemberdayaan ekonomi umat berbasis KUA dan beasiswa zakat Indonesia.

Menag menjelaskan program Kampung Zakat merupakan model pemberdayaan masyarakat di satu kawasan berbasis pengelolaan zakat, infak, sedekah dan wakaf secara terintegrasi dan kolaboratif dengan pemerintah daerah serta lembaga zakat.

Program ini ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat secara berkelanjutan. Saat ini terdapat 155 titik Kampung Zakat di 27 provinsi dan 146 kabupaten/kota.

“Kampung Zakat adalah wajah nyata kolaborasi. Ketika zakat, infak, sedekah, dan wakaf bergerak bersama, kita bisa mengubah satu kawasan menjadi pusat pemberdayaan umat,” ujar Menag.

Menag menekankan agar pengembangan Kampung Zakat semakin diarahkan untuk melahirkan usaha-usaha produktif baru, terutama bagi keluarga miskin dan rentan.

Untuk pemberdayaan ekonomi umat berbasis KUA, kini berkembang tidak hanya sebagai pusat layanan keagamaan, tetapi juga pusat pendampingan ekonomi umat. Program ini telah berjalan di 322 titik lokasi.

Menag menegaskan penguatan ekonomi keluarga juga menjadi bagian dari strategi menekan angka perceraian dan masalah sosial lainnya.

“KUA adalah garda terdepan pelayanan Kemenag. Kalau KUA bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat, kualitas kehidupan keluarga Muslim akan naik signifikan,” ujar Menag.

Kemudian, beasiswa zakat Indonesia. Program beasiswa empat tahun penuh bagi mahasiswa asnaf fakir, miskin, dan fisabilillah bekerja sama dengan Baznas dan LAZ telah memiliki penerima manfaat dari 11 PTN dan 10 PTKIN.

“Zakat harus membuka pintu masa depan. Investasi terbaik adalah mencetak generasi muda dari keluarga mustahik menjadi sarjana yang mandiri dan berdaya,” kata Menag.

Menag menegaskan bahwa tata kelola zakat harus transparan, akuntabel, dan berorientasi pada dampak jangka panjang. “Kita ingin zakat bukan hanya habis dibagikan, tetapi mengubah mustahik menjadi muzaki,” katanya. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bojonegoro just now

Welcome to TIMES Bojonegoro

TIMES Bojonegoro is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.